08 Sep 2021

Demi terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, inovasi kurikulum pendidikan selalu dilakukan. Hal ini tentu saja dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman dan tingginya persaingan di dunia industri. Dalam mewujudkan misi tersebut, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) digencarkan, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sebelum membahas SMK berbasis kompetensi, ada baiknya memahami tentang KBK terlebih dahulu. Apa itu Kurikulum Berbasis Kompetensi? KBK dapat diartikan sebagai rancangan pembelajaran yang berfokus pada keberhasilan siswa dalam menguasai kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas siswa dalam menjalani suatu pekerjaan. KBK juga memiliki karakteristik umum, yaitu:

1. Berupa kompetensi dasar

2. Berguna untuk melatih kemampuan dan keterampilan siswa

3. Mengajarkan arti ‘proses’

4. Mengajarkan pengalaman kerja

5. Metode yang terarah dan terfokus

6. Pembelajaran secara total mulai dari hulu hingga hilir

Baca Juga: Apa Itu Politeknik Berbasis Kompetensi?

KBK ini sangat cocok diimplementasikan di kurikulum SMK yang memang bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menguasai bidang yang diminati. Program keahlian yang dipilih oleh siswa dapat menjadi awal dari pengembangan etos kerja yang baik demi menjawab permintaan kebutuhan dunia industri.

SMK berbasis kompetensi dapat melengkapi tujuan sekolah menengah kejuruan yang tertera di UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan tujuan khusus sekolah menengah kejuruan yaitu: (1) penyiapan peserta didik menjadi manusia produktif, mandiri, dapat bekerja pada dunia industri sepadan dengan bidang keahlian yang diambil; (b) penyiapan peserta didik untuk bisa memilih karir lanjutan, berkompetensi secara ulet dan gigih, serta adaptif dengan lingkungan kerja yang baru; (c) sebagai bekal peserta didik yang meliputi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar terus mampu berkembang terhadap perubahan zaman; (d) pembekalan bagi peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Mengapa KBK?

Kualitas lulusan lembaga pendidikan akan sangat terlihat dalam persaingan era global, apakah lembaga pendidikan mampu menyediakan sumber daya manusia yang profesional atau tidak. Oleh karena itu, untuk menciptakan lulusan terbaik, SMK berbasis kompetensi akan memberi standar kompetensi yang jelas bagi para pendidik. Kurikulum ini juga bermanfaat bagi para siswa agar dapat mempelajari secara keseluruhan sehingga tidak kaget saat masuk ke dunia industri.

Jadi, para siswa bisa mendapatkan dua hal penting, yaitu teori pendidikan dan praktik pelatihan. Itulah yang dimaksudkan pembelajaran secara total dari hulu hingga hilir, bahwa siswa dapat mempelajari materi secara teoritis dan juga tahu bagaimana mengimplementasikan saat praktik pelatihan. Namun, tujuan ini sangat erat dengan kemampuan pendidik dalam menyampaikannya. Penerapan SMK berbasis kompetensi juga bisa dilakukan dengan tugas-tugas yang memiliki standar kompetensi yang mencakup pencapaian pengetahuan, keahlian, sikap, dan tingkat pengusaan.

Menurut penelitian Widiyanto (2010), kompetensi harapan bidang industri pada lulusan SMK yaitu:

1. Pengetahuan: kesesuaian pengetahuan dengan bidang prodi, nilai akademik, pengetahuan umum dan usaha

2. Keahlian: kemampuan, keterampilan, kecekatan, dan kreativitas

3. Sikap dan perilaku: beretika, inisiatif, integritas, dan komunikasi

4. Tingkat penguasaan: pengalaman kerja dan sertifikasi suatu bidang yang sesuai dengan industri

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa kurikulum ini dapat membantu mencapai harapan atau permintaan dunia industri terhadap lulusan SMK berbasis kompetensi. Sebagai lembaga yang mendidik siswanya untuk terjun di dunia industri, ada delapan perilaku yang menunjukkan keberhasilan kurikulum atau metode pengajaran yang meliputi:

1. Memiliki keterampilan dasar yang mengakar sehingga dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman

2. Mahir dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memproses data

3. Memiliki cara berkomunikasi yang baik

4. Dapat berorganisasi dengan baik

5. Dapat bekerja sama dengan team

6. Memberi solusi dari sebuah masalah

7. Berpikir logis

8. Menguasai Bahasa Inggris

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, diperlukan kerja sama yang baik antara pendidik dan siswa. Pendidik harus kompeten dan juga berpengalaman di suatu bidang untuk dapat membimbing siswanya. Sementara siswa harus benar-benar mempersiapkan diri untuk dapat bersaing di era global. Efektivitas kurikulum juga ditentukan oleh faktor materi pendidikan dan perlengkapan selama proses pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa SMK berbasis kompetensi merupakan pendidikan kurikulum yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa memiliki standar kompetensi dalam memasuki dunia industri. Pendidikan kejuruan yang terarah dan membahas secara total dari hulu ke hilir inilah yang akan menjawab keinginan dari dunia industri.

Jika Anda ingin belajar untuk siap kerja, SMK berbasis kompetensi merupakan jawaban yang tepat untuk Anda. Pastikan Anda mengikuti dan memahami setiap prosesnya agar mendapatkan hasil dan manfaat yang lebih optimal. Jangan sampai Anda membuang kesempatan emas untuk mempelajari hal-hal penting yang dapat membentuk karakteristik pekerja atau sumber daya manusia yang berkualitas.


Referensi

Widiyanto, 2010. STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DUDI UNTUK SMK. Accessed by https://media.neliti.com/media/publications/60056-ID-strategi-pengembangan-kurikulum-berbasis.pdf