23 Dec 2021

Setelah sukses dengan Focus Group Discussion Skill 4.0 pertama yang dihadiri unit pendidikan dan mitra industri sektor industri makanan dan minuman, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) mengadakan Focus Group Discussion Skill 4.0 kedua bersama Prospera.

FGD kedua yang diselenggarakan pada Jumat (17/12) lalu mengundang unit pendidikan dan mitra industri sektor industri tekstil dan produk tekstil.

Resmi dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Restu Yuni Widayati, kegiatan FGD ini mencakup beberapa kegiatan, seperti pemotretan inovasi di industri dan bagaimana perusahaan melakukan improvement di era industry 4.0, pemetaan skill yang dibutuhkan agar unit pendidikan bisa menyiapkan Future Skills 4.0 yang dibutuhkan industri, evaluasi terhadap kerja sama yang telah dilaksanakan saat ini, dan pendalaman perspektif perusahaan terhadap peran perempuan dalam Science, Technology, Engineering dan Mathematic (STEM).

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Restu Yuni Widayati dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan FGD kedua ini merupakan kerja sama antara BPSDMI dan Prospera dalam melakukan kajian terhadap Future Skill 4.0 pada industri mitra unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian.

“Kerja sama yang kita laksanakan saat ini adalah dengan Prospera yang merupakan program kemitraan Indonesia-Australia. Pada kegiatan sebelumnya, Prospera telah membantu BPSDMI dalam melakukan kajian awal terkait gender pada unit pendidikan di BPSDMI,” jelas Restu.

Berdasarkan kajian awal yang dilakukan BPSDMI-Prospera, perempuan lebih banyak terlibat pada bidang yang terkait STEM yang bersifat lunak atau soft dan laki-laki banyak terlibat pada prodi hard STEM.

“Selain pada industri tekstil dan produk tekstil, FGD juga telah dilaksanakan untuk industri makanan dan minuman. Sedangkan FGD berikutnya adalah pada sektor industri pengolahan logam dasar dan besi baja, industri otomotif, industri elektronik, industri pengolahan kimia, dan industri furnitur yang menjadi mitra dari unit pendidikan kami,” ujarnya.

Kegiatan ini juga merupakan upaya yang dilakukan BPSDMI Kemenperin untuk mendorong sektor industri yang menjadi kontributor terbesar pada ekonomi dan telah memberikan peran penting dalam pengembangan pendidikan vokasi. 

Diketahui industri tekstil menjadi kontributor lima besar PDB manufaktur sebesar 1,05% pada triwulan 3 tahun ini dan juga menjadi bagian dari 7 sektor industri prioritas pada Making Indonesia 4.0 yang kontribusinya sebesar 60% pada PDB, 65% pada ekspor nasional dan memenuhi 60% pada struktur pekerja industri di sektor manufaktur.

Kajian yang dilakukan BPSDMI-Prospera melalui kegiatan FGD Skill 4.0 ini adalah sebagai langkah yang diambil BPSDMI Kemenperin dalam membantu penyiapan lulusan dengan Skill 4.0 yang dibutuhkan oleh industri dengan memperhatikan aspek gender, terutama di bidang STEM.

Partisipasi unit pendidikan dan mitra industri dalam FGD dinilai penting dalam mengembangkan bentuk kerja sama yang telah terjalin sehingga dapat mendorong unit pendidikan dalam mencetak lulusan dengan Skill 4.0 yang sesuai harapan industri.

“Kami mengharapkan partisipasi dan peran aktif Bapak Ibu yang akan memberikan kontribusi pada pencapaian daya saing SDM industri sehingga industri Indonesia menjadi tangguh di mata dunia,” tambahnya menutup sambutan.