15 Dec 2020

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian melakukan penandatanganan perpanjangan kerjasama dalam bidang pendidikan vokasi dengan  Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang pada Selasa, 15 Desember 2020.

Kepala BPSDMI, Eko S.A Cahyanto, menyatakan Jepang dan Indonesia telah melakukan kerjasama dan melakukan kolaborasi dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang pengembangan SDM. Kerjasama dalam bidang SDM antara Jepang dengan Indonesia diantaranya dilakukan melalui kerjasama AOTS dengan BPSDMI Kementerian Perindustrian yang telah berjalan sejak tahun 2018. ­

“Kami berterima kasih kepada AOTS yang tetap mendukung dan memfasilitasi guru SMK melalui pelatihan teknis di bidang mekanik, elektronik, serta 5 S dan Kaizen di wilayah luar pulau Jawa yang akan memasuki tahun ketiga ini.” Papar Kepala BPSDMI Kemenperin.

Perlu diketahui hingga saat ini BPSDMI Kemenperin bekerjasama dengan AOTS telah menyelenggarakan pelatihan terkait bidang mekanik/permesinan, elektronik, dan kaizen yang telah diikuti oleh 250 orang guru SMK dari seluruh Indonesia selama tahun 2019 dan 2020 ini.

Pada tahun 2019 sebanyak 50 guru SMK dengan kompetensi Permesinan, Teknik Instalasi Pemasangan Tenaga Listrik (TIPTL), dan kelistrikan telah mengikuti pelatihan di PT Panasonic Indonesia, Jakarta yang merupakan hasil kerjasama BPSDMI dengan AOTS. Pelatihan tersebut terbagi kedalam 2 batch dimana masing masing batch diikuti oleh 25 orang peserta. Pada tahun 2019 lalu, AOTS juga menyelenggarakan pelatihan terkait prinsip Kaizen di Medan, Lampung, dan Makassar dengan peserta sebanyak 20 guru SMK pada masing masing batch.

Pada tahun ini, pelatihan AOTS di Panasonic Jakarta diikuti oleh 50 orang peserta yang merupakan para guru SMK dengan kompetensi kelistrikan. Sedangkan pelatihan terkait prinsip kaizen diselenggarakan di Batam, Palembang, dan Padang dengan peserta sebanyak 30 orang pada masing masing kota sehingga secara keseluruhan pelatihan hasil kerjasama dengan AOTS telah diikuti oleh 140 peserta.

Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia. Berdasarkan data BKPM, Jepang merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai investasi kumulatif mencapai US$ 22,53 miliar dari tahun 2015-2019. Peranan Jepang dalam perekonomian Indonesia sudah berlangsung lama dan banyak perusahaan joint venture Jepang-Indonesia yang sudah sangat dikenal di Indonesia seperti Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI), Astra Honda Motor, dan Astra group Lainnya.

Dalam pengembangan SDM industri, Jepang juga secara konsisten mendukung program terkait itu. Saat ini Kemenperin tidak hanya berkolaborasi dengan AOTS namun juga berkolaborasi dengan Lexer, Fuso Koki, dan IJB-net yang didukung JICA untuk menyelenggarakan pelatihan melalui program National Scale Training of Trainer (ToT), untuk Digital Lean Manufacturing Automation dalam transformasi teknologi industri 4.0. Total sebanyak 40 dosen, instruktur dan praktisi dari Industri telah mengikuti ToT Lean Monozukuri yang menciptakan pelatih yang akan membantu Industri Kecil Menengah di sektor otomotif agar dapat mengimplementasikan prinsip – prinsip lean manufacturing.

Perusahaan Jepang telah banyak berperan dalam pengembangan SDM melalui kegiatan vokasi industri. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan PMK 128 terkait Super Tax Deduction untuk industri yang menyelenggarakan kegiatan vokasi baik melalui magang dan praktek kerja industri (Prakerin). Diharapkan melalui program ini akan mendorong semakin banyak industri untuk menyelenggarakan kegiatan vokasi. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah salah satu contoh perusahaan Jepang yang telah memanfaatkan fasilitas STD atas kontribusinya dalam pengembangan SDM vokasi dalam bidang otomotif.