23 Feb 2022

Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) kembali menggencarkan transformasi industri 4.0 dengan menyelenggarakan Pelatihan Garmen dan Tata Busana sebagai hasil kerja sama antara BPSDMI dan PT. Sri Rejeki Isman Tbk atau PT. Sritex pada Senin, 21 Februari 2022.

Pelatihan yang berlangsung secara luring/offline ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) dan diikuti oleh 25 orang guru SMK dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala PPPVI Restu Yuni Widayati mengatakan, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan SDM industri kompeten nasional yang siap kerja dan siap menghadapi transformasi industri 4.0.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu bukti nyata implementasi program unggulan Kemenperin, yakni Link and Match SMK dengan industri yang diluncurkan tahun 2017 lalu dan melibatkan SMK dari berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.

Program Link and Match telah melibatkan 856 industri dan 2.615 SMK dengan banyak kegiatan yang sudah dilakukan, meliputi peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, magang, dan teaching factory, diklat asesor kompetensi, pemberian bantuan alat ke SMK, monitoring dan evaluasi, pelatihan in-company trainer, serta coaching clinic super tax deduction.

“Program tersebut juga dilakukan sebagai komitmen Kemenperin dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia agar industri nasional tetap tumbuh karena sektor industri menjadi kontributor terbesar terhadap PDB Nasional. Kalau industri tumbuh, maka perekonomian nasional juga akan tumbuh,” jelas Restu.

Menurut data Kemenperin, ekspansi sektor manufaktur masih terus meningkat dilihat dari kinerja sektor manufaktur yang semakin membaik pada PDB, realisasi investasi, capaian ekspor, serapan tenaga kerja, dan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur.

Salah satunya contohnya, PMI manufaktur Indonesia beberapa kali memecahkan rekor angka tertinggi sepanjang sejarah pada periode 2021 meskipun dalam kondisi pandemi.

Dari sisi serapan tenaga kerja, industri manufaktur mengalami peningkatan serapan tenaga kerja sekitar 7% dari tahun 2020, yaitu menyerap 1,2 juta orang pada 2021 yang menjadikan jumlah total serapan 18,7 juta orang.

Restu melalui sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih pada PT. Sritex atas peran aktifnya mendukung pengembangan vokasi di Indonesia sejak awal program Link and Match diluncurkan.

PT. Sri Rejeki Isman Tbk atau PT. Sritex merupakan salah satu perusahaan industri sektor tekstil yang berperan aktif dan terlibat dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan Kemenperin.

Sebelumnya, pada 2019 lalu, Kemenperin bersama PT. Sritex telah mengadakan Pelatihan Teknologi Garmen dan Tata Busana untuk 60 orang guru SMK program Link and Match.

Direktur Human Capital Sritex Group Bagus Wiratama mengungkapkan bahwa industri tekstil saat ini adalah salah satu industri pengolahan yang memberikan kontribusi besar pada PDB dan memenuhi pasar ekspor dan domestik.

“Sektor tekstil ini paling banyak menyerap tenaga kerja sehingga tenaga kerja terampil sangat penting untuk mendukung proses industri garmen. Karena itulah, pelatihan garmen dan tata busana ini dilaksanakan bagi guru-guru SMK untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap kerja,” ujar Bagus.

Melalui penyelenggaraan pelatihan ini, harapannya sektor industri tekstil dan garmen tetap tumbuh dengan mendapat dukungan SDM yang siap pakai serta menjadi salah satu sektor yang dapat bertahan dan terus berkembang bahkan di masa pandemi saat ini.