
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Skills for Competitiveness (S4C) Project menyelenggarakan Webinar Swiss Education Return and Recover pada Senin (6/12).
Acara yang berlangsung secara daring ini dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Restu Yuni Widayati dengan narasumber dari S4C, yakni Technical Advisor Training Development Deputy Program Manager Kiki Hendarin, Senior Program Officer TVET System Development Remy Rohadian, Program Officer Management Support Edi Wahyu Sri Mulyono, dan Senior Program Officer Private Sector Cooperation Saesario Maulana Satya Indrawan.
Diikuti oleh politeknik dan perusahaan mitra se-Indonesia, webinar ini merupakan kegiatan awal yang menggambarkan kembalinya Pemerintah Swiss untuk mendukung Indonesia dan mendorong unit pendidikan vokasi, terutama pendidikan tinggi agar dapat mengadopsi sistem pendidikan vokasi di Swiss.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Restu Yuni Widayati menjelaskan bahwa banyaknya penyesuaian yang perlu dilakukan di masa pandemi ini, baik dari unit pendidikan maupun industri, menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama agar pendidikan vokasi dapat diselenggarakan sehingga menghasilkan kualitas lulusan yang match dengan kebutuhan industri.
Kegiatan webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Industrial Vocational Week atau Pekan Vokasi Industri yang diselenggarakan oleh Kemenperin melalui BPSDMI dan dibuka secara langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada 1 Desember 2021.
Diketahui bahwa potensi defisit supply SDM industri semakin besar yang disebabkan oleh proyeksi pertumbuhan industri tahun depan yang naik sebesar 5% sehingga harus disertai dengan kesiapan penyediaan SDM Industri yang kompeten dan mengacu pada kebutuhan penggunanya atau disebut “demand driven” oleh unit pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia.
Oleh karena itu, dukungan Swiss dalam menguatkan sistem pendidikan vokasi Indonesia yang telah lama dilakukan dan menghasilkan model pendidikan vokasi bagus di Indonesia, seperti POLMAN Bandung, STP Bandung, dan ATMI Solo menjadi angin segar saat ini.
Sebelumnya, BPSDMI telah menandatangani Letter of Intent dengan SwissCham pada tanggal 25 November 2021 sekaligus memfasilitasi penandatanganan MoU antara SwissCham dan 5 (lima) politeknik Indonesia untuk menghadirkan pengalaman dan pengetahuan untuk pendidikan kejuruan.
Tidak hanya itu, setelah penandatanganan LoI, 5 (lima) perusahaan anggota SwissCham, Buehler, En-dress+Hauser, Givaudan, Indesso Primata dan Sicpa Peruri Securink bergandengan tangan untuk menandatangani MoU dengan tiga Politeknik Nasional Indonesia, yaitu Politeknik Negeri Jember, Politeknik Industri Logam Morowali dan Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng.
“Saya sangat senang walaupun di masa pandemi ini, kemitraan dengan Industri terus dapat berjalan. Hal ini ditunjukkan dengan telah ditandatanganinya Letter of Intent antara BPSDMI dan Swiss Cham dan dilanjutkan dengan Penandatanganan MoU antara 5 Perusahaan dengan 4 Politeknik yang tergabung dalam program S4C ini,” ungkapnya.
Swiss telah dikenal sejak lama dengan sistem pendidikannya yang masuk jajaran terbaik di dunia, yakni menempati posisi ke-2 terbaik dunia.
Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan Pemerintah Swiss yang diwakili oleh State Secretariat for Economic Affairs (SECO) melalui Swisscontact sejak tahun 2018 terkait Kerja Sama Teknis dalam bidang Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Sistem Ganda.
Kerja sama tersebut dilakukan untuk pengembangan 3 politeknik baru di bawah naungan Kemenperin: Politeknik Industri Logam Morowali, Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng, dan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal; dan 1 politeknik di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi: Politeknik Negeri Jember.
“Webinar ini merupakan momentum yang baik bagi tim S4C dan Bapak Ibu dapat saling berbagi untuk pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia dan mengeratkan kerja sama antara unit pendidikan dan mitra industri,” tambah Restu menutup sambutannya.