27 Jan 2022

Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus mendorong peningkatan kualitas SDM sektor industri melalui kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah dengan mitra industri.

Dengan menggandeng industri susu yang telah menerapkan Industry 4.0, yakni PT Indolakto, BPSDMI melalui salah satu unit pendidikan vokasi yang dibinanya, yaitu Politeknik AKA Bogor menyelenggarakan Pendidikan Setara Diploma 1 Bidang Penjaminan Industri Pangan.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU pada Selasa, 25 Januari 2022 di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), Permata Hijau – Jakarta oleh Kepala BPSDMI dan GM Human Resources PT. Indolakto yang disaksikan oleh Sekretaris BPSDMI, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Kepala Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan SDM Aparatur, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM industri, Direktur Politeknik AKA Bogor serta jajaran pimpinan dari PT. Indolakto dan Politeknik AKA Bogor.

Pada kesempatan tersebut dilakukan juga penandatanganan MoU antara Politeknik AKA Bogor dan PT. SUJ dalam rangka praktik kerja industri bagi mahasiswa Program Setara D1.

Kepala BPSDMI Arus Gunawan mengemukakan bahwa Kemenperin, khususnya BPSDMI, sangat mendukung program vokasi yang link and match antara industri dengan pendidikan tinggi, salah satunya adalah Politeknik AKA Bogor yang sudah bekerja sama dengan PT. Indolakto ini untuk menyelenggarakan Program Setara D1 Penjaminan Mutu Industri Pangan dengan Pengembangan ke Materi Industry 4.0.

“Pendidikan ini ditujukan untuk mendukung pengembangan industri pangan dengan membekali calon tenaga kerja sehingga mendapatkan kompetensi dengan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk menjadi karyawan di bidang penjaminan mutu industri pangan,” jelas Arus.

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini PDB industri pangan tumbuh positif sebesar 3,49% pada kuartal/III 2021 yang seiring dengan pertumbuhan positif ekonomi nasional di angka 3,51%. Industri pangan juga dinilai berperan dalam akselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan total nilai ekspor mencapai USD 32,51 miliar atau meningkat 52% dan neraca perdagangan industri yang surplus sebesar USD 22,38 miliar sepanjang bulan Januari-September 2021.

Program yang ditempuh selama 1 tahun ini memiliki total beban sebanyak 40 SKS yang terdiri dari 70% praktik dan 30% teori dan telah menyelaraskan kebutuhan industri serta perkembangan teknologi sesuai dengan PT. Indolakto yang bergerak pada bidang pengolahan susu sehingga lulusannya dapat ditempatkan bekerja di industri dalam rangka meningkatkan daya saing industri.

Tidak hanya menggunakan kurikulum terkait teknologi susu dan jaminan mutunya, tetapi pada penyelenggaraan Program Setara D1 ini, peserta juga akan dibekali dengan mata kuliah terkait Industry 4.0 sesuai dengan permintaan dari industri dan akan mengimplementasikan hasil perkuliahan melalui program wajib magang yang kemudian menerapkan Industry 4.0 pada industri tempat magang.

Program Setara D1 ini akan diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari 4 pabrik Indolakto yang berlokasi di Jakarta, Cicurug, Pandaan dan Purwosari.

“Program ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Perindustrian, khususnya BPSDMI dalam pembangunan vokasi industri bertaraf global menuju Corporate University,” ungkapnya.

Menurut GM Human Resources PT. Indolakto Tito Rianto, kerja sama yang baru ini akan menambah portofolio sinergi PT. Indolakto dengan pemerintah, khususnya dengan Kementerian Perindustrian dan institusi pendidikan.

“Ini adalah kesempatan yang baik juga bagi kami untuk mengembangkan industry 4.0 setelah sebelumnya kami mendapatkan award Indie 4.0 dan menjadi light house program digitalisasi untuk kategori Industri makanan dan minuman,” jelas Tito.

  1. Indolakto merupakan anak perusahaan PT. Indofood yang memiliki program Indofood Riset Nugraha sejak tahun 2006. Diketahui bahwa PT. Indolakto telah memiliki sebanyak 642 mahasiswa dan 122 universitas yang telah menjalin kerja sama.

Terkait pengembangan Industry 4.0, PT. Indolakto juga akan menjadi bagian dari showcase PIDI 4.0 dengan menyediakan miniplant industri makanan di PIDI 4.0 untuk pembelajaran bagi masyarakat dan industri terkait Industry 4.0 dan implementasinya pada industri manufaktur.

Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) Kemenperin merupakan solusi satu atap implementasi Industry 4.0 di Indonesia yang sekaligus menjadi Jendela Industry 4.0 Indonesia pada dunia. PIDI 4.0 menyediakan layanan transformasi Industry 4.0 bagi seluruh pelaku industri dalam bentuk showcase, capacity building, ecosistem industri 4.0, pendampingan, serta rekayasa dan pengembangan kecerdasan buatan.

Sebelumnya, pada tahun 2021, sebanyak 981 mahasiswa telah mengikuti Pendidikan Setara D1 yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 provinsi, sedangkan di tahun 2022 ini, BPSDMI menargetkan 1.100 mahasiswa mengikuti program ini.

Kerja sama dan pembukaan Program Setara D1 ini merupakan langkah konkrit BPSDMI untuk mewujudkan komitmennya dalam pembangunan SDM industri guna mendukung kinerja industri nasional karena keberadaan SDM dinilai menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan industri yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM industri kompeten tanpa adanya retraining oleh industri. Semoga apa yang kita lakukan ini merupakan langkah nyata dalam mencetak sumber daya manusia industri yang kompeten di Indonesia,” tambah Arus menutup sambutannya.