16 Feb 2022

Dalam menjalankan misinya untuk mendorong percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus berupaya meningkatkan Skill 4.0 SDM industri melalui berbagai pelatihan teknis.

BPSDMI Kemenperin kini menggandeng PT. Gisma untuk menyelenggarakan Pelatihan Robotik yang secara resmi dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) pada 14 Februari 2022 secara daring/online.

Pelatihan ini dilakukan secara luring/offline di PT. Gisma yang pesertanya merupakan guru-guru dari 22 SMK yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan termasuk dalam program unggulan Kemenperin, yakni Link and Match SMK dengan Industri.

Kepala PPPVI Restu Yuni Widayati dalam sambutannya menjelaskan bahwa pelatihan teknis ini merupakan program berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru SMK program Link and Match Kemenperin yang di tahun 2022 ini telah dimulai dengan pelatihan teknis untuk guru SMK yang didukung oleh AOTS Jepang dan ITEES Singapura melalui program hibah pelatihan teknis untuk Guru SMK.

“Pelatihan robotik yang akan dimulai hari ini merupakan pelatihan teknis yang lebih advanced untuk meningkatkan kemampuan teknis guru-guru yang memiliki jurusan atau kompetensi keahlian mekatronika sesuai tuntutan kebutuhan industri penggunanya yang mulai bertransformasi ke teknologi 4.0,” pungkasnya.

Kegiatan pelatihan ini adalah bukti nyata BPSDMI menjalankan tugasnya untuk menjaga tersedianya SDM industri yang kompeten dan siap kerja.

“Hal ini merupakan salah satu cara untuk menjaga pertumbuhan industri,” kata Restu.

Berdasarkan data Kemenperin, industri nasional tetap bertumbuh walaupun dalam situasi pandemi yang ditunjukkan oleh tetap beroperasinya industri walaupun terjadi penurunan utilisasi, yaitu mencapai angka 66,7% pada Desember 2021 dibandingkan dengan kondisi awal tahun 2021 yang hanya sebesar 60,30%.

Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, seperti di tahun 2021 yang mencapai Rp2.945,9 triliun dari tahun 2020 yang hanya Rp2,760,43 triliun.

Sementara itu, serapan tenaga kerja di industri manufaktur tercatat mencapai 1,2 juta orang pada 2021 dan menjadikan jumlah totalnya menjadi 18,7 juta orang yang meningkat sekitar 7% dari total tahun 2020.

Penyediaan SDM industri tersebut juga merupakan salah satu output dari program Link and Match Kemenperin yang telah dijalankan sejak tahun 2017 hingga saat ini dan melibatkan 856 industri dan 2.615 SMK.

Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan program Link and Match adalah peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, magang dan teaching factory, diklat asesor kompetensi, pemberian bantuan alat ke SMK, monitoring dan evaluasi, pelatihan in-company trainer, dan coaching clinic super tax deduction.

PT. Gisma Cipta Sukses yang menjadi mitra Kemenperin dalam menyelenggarakan pelatihan teknis robotik ini merupakan salah satu perusahaan yang berperan aktif mendukung program ini dan terlibat dalam beberapa kegiatan lain yang diselenggarakan Kemenperin.

Direktur PT. Gisma Cipta Sukses Agustinus Benny Setyagara menjelaskan bahwa persaingan industri yang sangat ketat saat ini membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam proses produksi sehingga salah satu solusi yang diperlukan adalah otomasi industri.

“Seiring dengan peluncuran Making Indonesia 4.0, PT. Gisma menggalakkan otomasi industri yang disinergikan dengan SMK dan yang terlibat dalam pelatihan,” ungkapnya.

Benny menambahkan, pada pelatihan robotik ini peserta akan belajar programming dan otomatisasi yang saat ini digunakan di industri, khususnya untuk jurusan mekatronika.

Sebelumnya, pada tahun 2019, Kemenperin telah mengadakan program pelatihan teknis mesin CNC untuk 75 orang dan pada tahun 2021, Kemenperin juga mengadakan program penguatan teaching factory pemesinan CNC untuk 29 SMK di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

Pelatihan tesebut bertujuan untuk memastikan bantuan peralatan yang diberikan dimanfaatkan secara optimal, baik untuk guru maupun siswa.

Melalui pelatihan robotik ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan siswa sekolah para peserta yang siap kerja dan mampu mengantisipasi teknologi masa depan.