20 Jan 2022

Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) bersama The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang dan Indonesia Mold & Dies Industry Association (IMDIA) menyelenggarakan Pelatihan IMDIA Batch 1 secara luring/offline pada Senin, 17 Januari 2022.

Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) yang turut dihadiri oleh perwakilan dari Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Japan, Kedutaan besar Jepang, Japan External Trade Organization (JETRO), AOTS Jakarta, Yayasan Matshushita Global Foundation, dan Atase Perindustrian RI di Jepang.

Kepala PPPVI Restu Yuni Widayati mengatakan dalam sambutannya bahwa terdapat 3 hal utama yang disiapkan dalam menyelenggarakan pendidikan vokasi industri, yaitu penyelarasan kurikulum, sarana dan prasarana yang memadai serta pengajarnya yang berkualitas.

“Kami mengapresiasi Pemerintah Jepang menjadi salah satu mitra Luar Negeri yang berkomitmen untuk bekerja sama dalam pengembangan SDM di Indonesia,” ucap Restu.

Pelatihan IMDIA merupakan bagian dari upaya peningkatan keterampilan teknis guru SMK di bidang mekanik dan elektrik yang nantinya akan menghasilkan lulusan dengan kompetensi sesuai kebutuhan industri.

Terdapat sebanyak 54 guru SMK dari wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi yang mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan selama 12 hari dan dibagi ke dalam 2 batch, yakni batch 1 dilaksanakan pada 17-28 Januari 2022 dan batch 2 dilaksanakan pada 7-18 Februari 2022. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari program 5S dan Kaizen yang dilaksanakan pada tahun 2019-2021.

Sementara pada sambutannya, Saito Kazuko, Kepala Perwakilan AOTS di Jakarta menyampaikan harapan yang sama untuk dapat melanjutkan kerjasama ini serta mengharapkan para guru yang mengikuti pelatihan ini dapat memultipikasinya kepada rekan – rekan guru yang lain.

Selain pelatihan IMDIA, tahun ini juga dilaksanakan Pelatihan Follow Up Training “The Remote Training Program on Infrastructure Human Resource Development of Manufacturing Industry for Indonesia” atau ENIVED. Peserta pelatihan ini merupakan peserta tindak lanjut alumni training IMDIA mekanik dan elektrik yang diselenggarakan pada tahun 2021 lalu. Pada pelatihan ini, para guru SMK memperoleh pelatihan tentang pengembangan SDM Industri dan Total Productive Maintenance (TPM) yang dilakukan kepada sebanyak 50 Guru dari wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.  

Setidaknya diakhir kegiatan ini ada sebanyak 400 guru SMK yang menerima manfaat dari pelatihan yang diselenggarakan oleh tenaga ahli dari Jepang ini.

Serangkaian kegiatan pelatihan yang dilakukan tersebut merupakan implementasi dari MoU yang ditandanangani BPSDMI dan AOTS terkait pelaksanaan program pelatihan untuk pengembangan SDM Infrastruktur Industri Manufaktur, yang terakhir ditandatangani pada 7 Desember 2021.

BPSDMI telah menjalin kerja sama dengan AOTS sejak 2019 dalam program link and match SMK dan industri untuk meningkatkan kompetensi guru SMK dan mendapatkan apresiasi baik oleh banyak pihak.

Melalui program link and match SMK dengan industri yang melibatkan 2.615 SMK dan 856 industri, SDM unggul yang dihasilkan dari lulusan SMK ini berpengaruh besar pada ekspansi industri yang berkelanjutan.

Menurut data Kemenperin, pertumbuhan industri nasional menunjukkan level ekspansif dengan posisi Purchasing Manager Index yang berada di angka 53,5 dan diharapkan di tahun 2022 ini akan terus mengalami tren positif.

Industri Nasional memiliki peran signifikan terhadap PDB Nasional yang ditunjukkan dengan kontribusi sektor industri pengolahan sebesar 17,33% pada triwulan 3 tahun 2021.

“Ke depan, kami akan terus mendorong peningkatan dan perluasan kerja sama serta melakukan evaluasi program untuk perbaikan berkelanjutan. Kami mengharapkan kerja sama ini dapat terus dilanjutkan,” tutup Restu.