
Setelah sukses selenggarakan lima kegiatan sebelumnya, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) bersama Prospera kembali menggelar Focus Group Discussion Future Skill 4.0 keenam pada Selasa, 25 Januari 2022 yang secara resmi dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI).
FGD yang merupakan FGD terakhir dari rangkaian FGD yang telah dilakukan ini diikuti oleh unit pendidikan Kemenperin beserta mitra industri dari sektor industri logam.
Kepala PPPVI Restu Yuni Widayati menjelaskan dalam sambutannya bahwa FGD ini adalah sebagai fasilitas bagi industri logam dalam memberikan gambaran Future Skill yang perlu dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kompetensi masa depan sektor industri yang menjadi kontributor signifikan terhadap PDB nasional ini.
Berdasarkan catatan Kemenperin, kontribusi sektor industri pengolahan adalah sebesar 17,33% pada triwulan 3 tahun 2021 dengan rata-rata utilisasi industri logam dasar sepanjang tahun 2021 mencapai 66,25% dan industri logam bukan mesin serta peralatannya mencapai angka 73,99%.
Pada September 2021 utilisasi tercatat 78,74% untuk industri logam dasar dan 53,38% untuk industri barang logam bukan mesin beserta peralatannya.
Hal tersebut dinilai berimplikasi terhadap kebutuhan industri untuk SDM yang kompeten, seperti digambarkan dalam data proyeksi jumlah tenaga kerja sektor industri pengolahan Kemenperin selama tahun 2021 hingga 2024 yang meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,7% per tahun.
Menurut Menteri Perindustrian, kebutuhan tenaga kerja sektor industri diperkirakan mencapai 682.000 orang per tahun dengan tenaga kerja di sektor logam sampai 2024 sekitar 13.380 orang per tahun untuk industri logam dasar dan 18.786 orang per tahun untuk barang logam bukan mesin beserta peralatannya.
“Penyediaan SDM industri dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan vokasi industri, pemagangan, serta sertifikasi kompetensi yang harus mengantisipasi transformasi teknologi industri 4.0,” ujar Restu.
Dalam menjalankan komitmennya untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi industri, BPSDMI bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, yang salah satunya adalah dengan Prosepra yang didukung oleh Pemerintah Australia.
“Kegiatan FGD ini merupakan salah satu bukti penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan vokasi industri di Kemenperin yang merupakan success story dan dapat dikembangkan lebih lanjut serta dimultiplikasi sehingga penciptaan SDM unggul di Indonesia dapat segera tercapai,” ungkapnya.
Pada penyelenggaraan FGD, terdapat 4 hal utama yang dilakukan, yakni pemotretan inovasi di industri dan cara perusahaan melakukan improvement agar dapat bertumbuh di era Industry 4.0, pemetaan skill yang dibutuhkan agar unit pendidikan bisa menyiapkan yang dibutuhkan industri, evaluasi kerja sama yang telah dilaksanakan saat ini dengan unit pendidikan Kemenperin, pembelajaran perspektif perusahaan terhadap peran perempuan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Hasil dari kajian akan membantu penyiapan lulusan dengan Skill 4.0 yang dibutuhkan oleh industri, serta memastikan sumber daya yang dimiliki, baik internal maupun eksternal, memperhatikan aspek kesetaraan gender,” tambah Restu.
Sebelumnya, BPSDMI Kemenperin dan Prospera telah melaksanakan lima kegiatan FGD Future Skill 4.0 untuk industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, otomotif, elektronika dan telematika, kimia, serta furnitur.