19 Feb 2024

HALO KENDAL – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian RI, Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Kendal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal, melaksanakan perjanjian kerja sama (MoU) “Link & Match” di aula Polifurneka, KEK Kendal, Jumat (16/2/2024).

Usai acara, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso kepada awak media mengatakan, perjanjian kerja sama merupakan bukti konkret kerja sama antara dunia industri sebagai demand tenaga kerja, dan politeknik yang ada di Kendal sebagai supply-nya.

“Program Link & Match bertujuan untuk

mensinergikan dunia industri dengan dunia pendidikan yaitu Polifurneka, dalam rangka untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja asal Kendal. Sehingga kita lihat, industri disini langsung memanfaatkan semua SDM (sumber daya manusia) lulusan dari Polifurneka, bahkan saat ini ada proses rekrutmen,” ujarnya.

Selain itu Susiwijono juga mengapresiasi berbagai industri yang ada di Kendal, yang bukan hanya menyerap tenaga kerja saja, tapi juga memberikan bantuan berupa beasiswa.

“Jadi menurut saya ini kerja sama yang sangat bagus. Kalau dari sisi kami, dari konteks perekonomian nasional kita, ke depan sampai tahun 2045 sangat mengandalkan industri manufaktur atau industri pengolahan yang saat ini baru 19 persen. Maka akan kita dorong menjadi diatas 30 persen,” ungkapnya.

“Karena itu kunci sebenarnya adalah SDM Industri. Dan hari ini kita lihat bersama, bagaimana para pelaku usaha di sini komit, untuk mendorong dalam rangka mengembangkan SDM industri kita, yang ujungnya nanti adalah meningkatkan daya saing industri kita,” imbuh Susiwijono.

Pada kesempatan itu dirinya menyebut program link and match akan berdampak kepada investasi di KEK Kendal. Di mana saat ini nilai investasi di KEK Kendal telah mencapai Rp 43,8 triliun, ditambah penyerapan 44 ribu tenaga kerja.

“Kalau kita lihat pelaku usaha terus naik jumlahnya, yang saat ini telah mencapai 99 industri di KEK Kendal. Artinya dari sisi demand akan terus meningkat. Sehingga beberapa potensi investasi semakin besar. Nah supply-nya akan diperkuat oleh temen-temen, sehingga ketemu di sini. Dan pasti dampak konkretnya, ekonomi Kendal, ekonomi Jawa Tengah dan Nasional,” beber Susiwijono.

Selain itu, KEK Kendal merupakan salah satu kawasan industri terbaik dari 20 yang ada di Indonesia, yaitu industri manufaktur. Sehingga pemerintah mempunyai perhatian lebih.

“Selain menyiapkan insentif fiskal dan insentif non-fiskal, kita akan mengawal. Karena memang nanti akan menjadi sektor yang kita andalkan sampai ke Indonesia Emas 2045,” tandas Susiwijono.

“Sehingga bukan hanya kaitannya dengan kawasan khusus itu sendiri, tapi juga sektor industrinya yang akan kita kawal sama-sama. Kebetulan KEK Kendal basicnya adalah manufaktur. Jadi kita akan menjadi prioritas utama dari pemerintah,” tutupnya.

Senada disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kementerian Perindustrian RI, Masrokhan, untuk menuju Indonesia Emas faktor industri sangat menentukan. Karena salah satu majunya industri ditentukan oleh SDM, disamping investasi yang masuk dan teknologi tinggi.

“Nah kami dari Kemenperin, juga menyiapkan SDM-SDM-nya, yang setiap tahun industri itu membutuhkan sekitar 682 ribu SDM industri yang kompeten kami siapkan infrastruktur yang kami miliki sejumlah 29. Misalnya dengan politeknik yang kami sejumlah 13, juga SMK-SMK kami yang berjumlah sembilan di sejumlah daerah, serta balai diklat industri dan juga pelatihan-pelatihan yang berjumlah tujuh,” bebernya.

“Sehingga, dengan 29 shelter ini kami fokuskan untuk menyiapkan SDM-SDM yang terampil, yang unggul, yang bisa memenuhi kebutuhan industri,” imbuh Masrokhan.

Sementara itu, Bupati Kendal dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari menyampaikan selamat datang di Kendal dan ucapan terima kasih atas komitmen dan kerja sama yang baik sehingga MoU dan perjanjian kerjasama (PKS) dapat terwujud dengan lancar

“Tujuannya, sebagai tindak lanjut program link and match, mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja asal Kendal, meningkatkan kepedulian dunia industri pada kualitas Pendidikan melalui kontribusi beasiswa, serta meningkatkan kerja sama bidang pendidikan khususnya SMK,” bebernya.

Sedangkan Direktur Polifurneka Kendal, Peni Shoffiyati mengatakan, di Polifurneka terdapat tiga program studi, meliputi Program Teknik Produksi Furniture, Desain Furniture dan Manajemen Bisnis Industri Furniture. Sampai saat ini telah meluluskan tiga angkatan, dan hampir seluruhnya terserap industri.