01 Apr 2024

Pemerintah terus berupaya melakukan peningkatan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing. Dimana pemerintah memegang peranan penting dalam menyiapkan program-program strategis guna menghasilkan SDM berkualitas dan siap memasuki industri kerja. Hal tersebut juga telah menjadi prioritas dalam misi pembangunan nasional dalam pelaksanaan program Making Indonesia 4.0. Sumber Daya Manusia (SDM) dinilai sangat penting, mengingat Indonesia saat ini tengah memasuki periode bonus demografi, yaitu struktur demografi di mana  populasi umur muda mendominasi keseluruhan jumlah populasi.

“Untuk mempersiapkan bonus demografi dengan pembangunan SDM di era digital saat ini, maka kelompok usia produktif harus dibekali dengan keterampilan yang mampu mengembangkan potensi diri ketika terjun langsung di dunia industri kerja dan mampu menjawab semua tantangan terkait era industri 4.0,” ujar Menperin Agus Gumiwang.

Salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) dalam peningkatan keterampilan SDM industri yaitu adanya pelatihan yang mengedepankan skilling, upskilling dan reskilling melalui program kerja sama yang dilakukan antar lembaga dan pemerintah.

Masrokhan selaku Kepala BPSDMI menyampaikan bahwa sudah ada beberapa bentuk kerja sama MoU yang dibangun antara Satuan Kerja (Satker) BPSDMI antar lembaga dengan perusahaan Korea Selatan. Hubungan bilateral yang dibangun baik antara Kemenperin dan pemerintah Korea Selatan tentunya membuka peluang bagi SDM nasional mendapatkan pembelajaran dan mampu berdaya saing dengan SDM negara-negara maju.

MoU Politeknik Industri Petrokimia Banten dengan Korea Selatan

Sebagai keberlanjutan kerja sama antara Kemenperin dengan Korea Selatan, maka kerja sama dilanjutkan antara Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB) bersama PT Krakatau Posco dan Korea National Ppuri Industry Center. Ppuri dalam bahasa korea yaitu “akar” yang merupakan istilah dalam bahasa Korea untuk menyebut teknologi yang digunakan dalam proses dasar di sektor manufaktur. Teknologi tersebut memegang peranan penting terhadap kualitas teknologi modern saat ini.

Melalui kerja sama teknologi Ppuri yang dilakukan di Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB), diharapkan pemerintah dan pemangku kepentingan industri Korea Selatan dapat meningkatkan proses pelatihan/peningkatan kapasitas pekerja industri nasional, serta dapat membantu penerapan sertifikasi standar sumber daya manusia (SDM) industri di Indonesia.

Politeknik Industri Petrokimia Banten, PT Krakatau Posco, dan Korea National Ppuri Industry Center hari ini (4/24) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), sebagai bentuk memperkuat komitmen dari Kemenperin maupun Korea Selatan dalam hal ini PT Krakatau Posco bersama Korea National Ppuri Industry untuk membina para profesional terampil dalam sektor teknologi khususnya teknologi Ppuri.

Melalui kolaborasi yang komprehensif ini, adapun berbagai aspek kerja sama yang dilakukan yaitu pendidikan vokasi, termasuk pengembangan program, peningkatan infrastruktur, dan kemitraan industri, dengan tujuan untuk memberdayakan para pemimpin generasi berikutnya sekaligus memperkuat hubungan Indonesia-Korea.

MoU ini juga telah mengacu pada perjanjian kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya yaitu antara BPSDMI dan Pusat Industri Ppuri Nasional Korea tentang Kerja Sama Teknologi Ppuri, yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 7 September 2023 dan juga MoU BPSDMI dan PT Krakatau POSCO tentang Kerja Sama Penyediaan Sumber Daya Manusia Industri Sektor Logam, yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2023, ungkap Masrokhan.

Kerjasama antara PT. Krakatau Posco, KPIC, dan Politeknik Industri Petrokimia Banten telah memberikan hasil positif. Saat ini, terdapat 10 mahasiswa PT. Krakatau Posco yang telah menjadi bagian integral dari pembelajaran di Politeknik Industri Petrokimia Banten.

“Kerjasama ini tidak hanya memberikan mahasiswa pengalaman praktis yang berharga, tetapi juga menjadi jembatan nyata antara teori dan aplikasi di dunia industri. Selain itu pada Tahun Ajaran 2023/2024 juga dilakukan pengembangan kelas industri PT. Krakatau Posco di Politeknik Industri Petrokimia Banten. Kami yakin kelas ini akan menjadi wadah yang sangat berharga untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing dan berkembang dalam industri”, Ujar Supardi.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.


Referensi :

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT