
“Pengalaman adalah guru terbaik,” kata seorang filsuf. Kalimat tersebut pasti sangat relevan bagi Anda yang lebih senang belajar dari pengalaman dibandingkan dari penjabaran teori. Tipe pelajar yang lebih mudah memahami suatu ilmu saat praktik ini bisa difasilitasi dengan program pendidikan sistem ganda.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selalu melakukan inovasi untuk mempersiapkan generasi muda yang siap kerja di pasar global di masa mendatang. Tidak dapat dipungkiri bahwa masa bonus demografi di Indonesia ini harus dimaksimalkan mengingat penduduk Indonesia yang didominasi oleh usia produktif (15-64 tahun), yaitu sebesar 70,7 persen. Pemerintah tentu mengambil langkah bijak untuk memanfaatkan pertumbuhan ini.
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 323/U/1997, sudah diterapkan pendidikan sistem ganda atau PSG di pendidikan kejuruan khususnya di sekolah menengah kejuruan. Sistem pendidikan ini sebagai bentuk upaya pemerintah dalam membentuk individu yang bisa terus mengikuti perkembangan jaman serta inovasi teknologi khususnya di dunia industri dan dunia usaha.
Apa Itu Sistem Pendidikan Ganda?
Sistem PSG ini merupakan kurikulum pendidikan SMK yang memiliki komposisi 30 persen membahas teori dan pembelajaran di sekolah lalu 70 persen praktik kerja di bidang industri sesuai dengan bidang yang diminati. Bisa diartikan bahwa dari lima hari dalam seminggu, Anda bisa melewati 2 hari pembelajaran di sekolah dan 3 hari praktik di perusahaan atau bidang industri.
Pada penerapannya, ada dua pihak yaitu sekolah dan industri yang bersama-sama menjalankan kurikulum yang selaras secara dua arah. Pihak sekolah bisa terus mengembangkan modul teori sesuai dengan kebutuhan pihak industri dan begitu pula sebaliknya, pihak industri bisa menerima siswa SMK untuk praktik di perusahaannya.
Jadi, jika Anda lebih menyukai belajar di luar kelas ataupun terjun langsung ke dunia kerja akan sangat cocok. Anda bisa banyak belajar langsung sekaligus mendapat banyak pengalaman dari praktik di dunia industri untuk memperbanyak bekal ilmu dan pengetahuan dasar sebelum turun langsung ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Pendidikan sistem ganda menawarkan solusi untuk para siswa yang ingin mengembangkan soft-skill maupun hard-skill yang berguna untuk di dunia kerja nantinya. Dengan penggabungan program pendidikan akademik dan penguasaan keahlian, diharapkan siswa dapat benar-benar memahami ilmu yang diajarkan baik di sekolah maupun di dunia industri.
PSG ini diadaptasi dari sistem pendidikan kejuruan dari Jerman yang menerapkan separuh waktu di sekolah dan di tempat bekerja. Di Jerman, sistem ini cukup efektif mengurangi angka pengangguran pada lulusan SMK karena para siswa dapat langsung mengembangkan dan meningkatkan keterampilannya sehingga menambah daya tarik para industri untuk merekrut para lulusan.
Baca juga: Mengenal Pendidikan Sistem Ganda
Dengan menggabungkan nilai lokal dan pendidikan sistem ganda dari Jerman, diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia berkompeten dan profesional di bidangnya. Para lulusan diharapkan dapat memiliki keahlian serta keterampilan yang matang dan pengetahuan yang cukup saat terjun di dunia industri.
Sistem ini juga sangat terbantu dengan adanya program link and match yang mempermudah menjangkau industri sesuai dengan jurusan SMK terkait. Bagi Anda yang belum mengetahui tentang link and match, program ini merupakan bentuk kerja sama antara pendidikan kejuruan dengan dunia industri dan dunia usaha demi menjaga keselarasan antara lulusan pendidikan kejuruan dengan kebutuhan SDM di dunia industri. Maka dari itu, penerapan PSG bisa sangat efektif dengan adanya program yang satu ini.
Selain itu, implementasi pendidikan sistem ganda ini dapat menambah efisiensi proses pembelajaran di sekolah menengah kejuruan sekaligus pelatihan kerja. Siswa dapat mencari pengalaman yang sesuai dengan minat dan bakat sehingga dapat membantu beradaptasi dengan lebih cepat. Dengan begitu, siswa bisa lebih siap mengimplementasikan teori dengan pengalaman di lapangan kerja.
Adanya perubahan yang cukup signifikan dari pendidikan berbasis sekolah atau school-based program ke sistem berbasis ganda atau dual-based program ini dilakukan demi membangun keterampilan produktif para siswa yang didapatkan dari proses pembelajaran selama praktik (learning by doing). Dapat dipastikan terdapat banyak nilai-nilai dunia kerja yang tidak diajarkan di sekolah, salah satunya pembentukan etos kerja yang baik.
Pendidikan sistem ganda ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama yang baik dari berbagai pihak, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Tenaga Kerja, Pemerintah Daerah, serta seluruh dunia industri dan dunia usaha terkait. Dukungan dari pemangku kepentingan sangat penting demi mencapai visi dan melancarkan misi atas penerapan PSG ini.
Diharapkan dengan adanya sinergi dari pihak-pihak terkait, inovasi-inovasi untuk mengembangkan sistem pendidikan ini dapat efektif melahirkan tenaga kerja berkualitas yang siap kerja di era industri 4.0 ini.