
Dalam upaya percepatan transformasi industri 4.0 pada pendidikan vokasi di Indonesia, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menjalankan program-program vokasi industri bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada Senin, 21 Maret 2022, BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan Leaders Training Workshop secara daring/online sebagai salah satu rangkaian kerja sama transformasi industri 4.0 dengan The Institute of Technical Education Services (ITEES) Singapura yang juga didukung oleh Temasek Foundation.
Resmi dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI), kegiatan workshop ini menggunakan pengantar Bahasa Inggris yang diikuti oleh 54 peserta, yakni jajaran pimpinan dan manajemen SMK program Link and Match dengan Industri dan mengundang fasilitator yang merupakan dosen-dosen dari ITEES Singapura.
Kepala PPPVI Restu Yuni Widayati menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Kemenperin melalui BPSDMI yang konsisten dalam mendukung program Link and Match dengan Industri yang sudah dilakukan sejak tahun 2016.
Kemenperin telah melaksanakan berbagai program Link and Match, di antaranya adalah penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, penyediaan tenaga silver expert, bantuan alat ke SMK, asesor kompetensi, coaching clinic super tax deduction, serta monitoring dan evaluasi.
“Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri akan SDM industri kompeten yang diperkirakan mencapai sebanyak 682.000 orang per tahun dan sampai sekarang belum terpenuhi,” ujar Restu.
Penyediaan SDM industri ini dinilai dapat mendukung pertumbuhan industri nasional yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB nasional, yaitu sebesar 18,8% pada triwulan IV tahun 2021.
“Untuk itu, menjadi tugas kita bersama untuk dapat mencetak lulusan SMK yang kompeten, siap kerja, dan mampu mengantisipasi transformasi teknologi masa depan menuju era industry 4.0,” pungkasnya.
Kegiatan workshop ini ditargetkan bagi pimpinan dan manajemen SMK dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang mengacu pada best practice dalam memimpin dan mengelola lembaga TVET yang efektif dengan penerapan industry 4.0.
CEO ITEES Singapura Bruce Poh mengatakan dalam sambutannya bahwa ITEES Singapura telah mengumpulkan tenaga ahli yang berpengalaman untuk berbagi pengetahuan tentang best practice dalam memimpin dan mengelola lembaga TVET yang efektif dengan teknologi industri 4.0 sebagai fokus utamanya.
“Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk berinteraksi dan berdiskusi seputar pengembangan TVET serta mendapatkan inspirasi dari pengalaman kami untuk menjadi leaders dalam mentransformasi TVET di Indonesia. Sebab, kemampuan kepemimpinan yang baik sangat penting untuk mendorong keberhasilan transformasi sistem dan organisasi TVET,” ucap Bruce.
Melalui workshop ini, peserta mendapatkan informasi terkait pemahaman transformasi industri 4.0 dan penerapannya dalam Sistem Pembelajaran pada unit pendidikannya masing-masing serta keterampilan bagaimana bertransformasi menggunakan tools SIRI 4.0 yang digunakan di Singapura.
Sebelumnya, BPSDMI bersama ITEES Singapura dan Temasek Foundation telah sukses menyelenggarakan Diklat Transformasi Industri 4.0 yang juga diikuti oleh jajaran pimpinan dan manajemen SMK Link and Match pada bulan Februari dengan memberikan pengetahuan penggunaan tools INDI 4.0 yang diterapkan di Indonesia.
“Melalui kedua pelatihan dan pembelajaran dari 2 negara ini, kami berharap para peserta mendapatkan pemahaman yang utuh tentang penerapan industri 4.0 di kedua negara yang dapat disesuaikan implementasinya di sekolah masing-masing dan nantinya dapat dibagikan kepada minimal 3 (tiga) manajemen SMK lainnya serta menerapkan minimal 1 (satu) implementasi pada SMK masing-masing,” tambah Restu.