10 Mar 2022

TRIBUNJOGJA.COM - SMK-SMTI Yogyakarta , satu di antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah naungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka tiga jalur pendaftaran siswa baru untuk Tahun Ajaran (TA) 2022/2023.

Kepala Sekolah SMK-SMTI Yogyakarta , Rr Ening Kaekasiwi menjelaskan, jalur tersebut disebut Jarvis atau Jalur Penerimaan Vokasi Industri.

“Kami memiliki tiga Jarvis ya, pertama Jarvis Prestasi atau Rapor, Jarvis Reguler dan Jarvis Bersama,” paparnya ketika ditemui Tribunjogja.com di SMK-SMTI Yogyakarta , di Jalan Kusumanegara No 3, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (9/3/2022).

Dia mengatakan, untuk Jarvis Prestasi atau Rapor sudah ditutup dan diumumkan untuk tahap pertama pada Selasa (8/3/2022).

Jarvis Rapor dibuka pada 2 Februari 2022 dan ditutup pada 3 Maret 2022. Kemudian, untuk Jarvis Reguler dibuka sejak 4 Maret 2022 sampai 3 Juni 2022.

Jarvis Bersama akan dibuka pada 11 April-20 Mei 2022.

“Untuk pendaftaran gratis, dan Jarvis Reguler bisa diakses di ppdb.smtijogja.sch.id,” paparnya.

Dilanjutkannya, seleksi masuk SMK-SMTI Yogyakarta memiliki beberapa tahap.

Setelah lolos seleksi pertama, maka calon siswa akan mengikuti tahap kedua, yakni Tes Potensi Akademik (TPA) dan wawancara.

Kemudian, setelah TPA dan wawancara, pihak sekolah akan mengumumkan seleksi akhir. Siswa yang lolos bisa mengikuti daftar ulang.

“TPA dan wawancara ini untuk semua jalur ya. Kami kerja sama dengan pihak ketiga. Jadi organisasi psikolog, kami libatkan untuk menyaring calon-calon siswa. Kami ingin cari bibit-bibit siswa yang sesuai dengan keinginan kami dan mereka,” tambahnya.

Menurutnya, selama ini, masih ada banyak siswa yang masuk ke SMK-SMTI Yogyakarta tanpa keinginan sendiri.

Dia menilai, jika siswa masuk tanpa keinginan sendiri, maka akan sulit untuk mereka mengikuti pelajaran di SMK-SMTI Yogyakarta.

Ditanya ada berapa banyak jurusan yang bisa dipilih, Ening mengungkap sekolahnya memiliki 3 jurusan, yakni Jurusan Kimia Industri, Jurusan Kimia Analisis dan Jurusan Teknik Mekatronika.

Setiap calon siswa akan diminta untuk memilih jurusan sejak pertama kali mendaftar.

“Untuk Jarvis Prestasi atau Rapor itu, calon siswa bisa memilih 1 jurusan. Kemudian, untuk Jarvis Reguler, bisa pilih 2 jurusan,” katanya.

Dijelaskannya, untuk Jarvis Bersama, calon siswa bisa memilih 9 SMK-SMTI di seluruh Indonesia.

 

Maka, jika siswa ingin mendaftar ke SMK-SMTI di luar Yogyakarta, bisa memilih di 9 daerah, diantaranya di Banda Aceh, Padang, Bandar Lampung, Bogor, Pontianak dan Makassar.

Adapun link pendaftaran Jarvis Bersama bisa diakses di https://jarvis.kemenperin.go.id/smk/.

“Masing-masing jurusan pun berbeda kuotanya. Untuk Kimia Industri, ada 4 kelas. Untuk Kimia Analisis, ada 3 kelas dan Teknik Mekatronika ada 2 kelas,” tambah Ening.

Setiap kelas, kata dia, memiliki 32 siswa. Sehingga, secara keseluruhan, SMK-SMTI Yogyakarta menerima 288 siswa untuk 3 jurusan yang terbagi dalam 9 kelas.

“Kimia Industri itu paling banyak peminatnya, tapi, yang paling ketat itu Teknik Mekatronika karena cuma dua kelas,” tuturnya.

Dia juga menginfokan, SMK-SMTI Yogyakarta merupakan sekolah bebas zonasi. Siapapun bisa mendaftar, dengan syarat merupaka siswa kelas IX SMP/Sederajat, lulusan SMP/Sederajat tahun 2021, tidak buta warna dan tidak terlibat penggunaan napza.

“Di SMK-SMTI ini, kami berusaha untuk mendekatkan dunia pendidikan dengan industri. Sehinggga, gapnya tidak terlalu jauh. Lulusannya sudah memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang dunia industri,” terang Ening.

Caranya dengan menyediakan fasilitas praktik yang tidak berbeda jauh dengan yang ada di industri.

Kurikulum yang digunakan juga mengacu kepada industri.

Pihak sekolah juga secara rutin mendatangkan guru tamu dari praktisi yang hadir di setiap kelas.

Dengan begitu, siswa akan mendapatkan pengalaman dari para praktisi sebelum betul-betul terjun ke dunia kerja.

“Maka, lulusan di sini, bisa segera terserap di dunia industri. Tahun lalu, sudah 100 persen terserap. Banyak dari mereka yang bekerja di kawasan industri, seperti Cilegon,” tuturnya.

Ening juga meyakinkan, himpunan alumni SMK-SMTI di seluruh Indonesia cukup kuat. Sehingga, siswa tidak perlu khawatir tidak mendapatkan pekerjaan jika sudah lulus nanti.

“Jangan khawatir untuk masuk ke SMK-SMTI. Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para siswa agar bisa lulus dan cepat terserap di industri,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )