03 Nov 2022

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - SMK-SMTI Yogyakarta luluskan 280 siswa dari tahun pelajaran 2021/2022.

Agenda wisuda purna siswa itu pun diselenggarakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Sabtu (29/10/2022).

Kepala Sekolah SMK-SMTI Yogyakarta, Rr Ening Kaekasiwi merinci, dari 280 siswa itu, 124 di antaranya berasal dari konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri.

“Kemudian, 93 orang dari konsentrasi keahlian Kimia Analisis, dan 63 orang dari Teknik Mekatronika. Mereka telah memenuhi syarat kelulusan dan dinyatakan lulus pada tanggal 3 Juni 2022,” ujarnya dalam sambutan.

Ia mengatakan, selain memperoleh ijazah, lulusan juga memperoleh Sertifikat Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri dan Kimia Analisis dengan kelulusan 74,24 persen.

Selanjutnya, sertifikat internasional didapatkan dari Vapro Belanda untuk Operator Vapro A dan B.

Itu dikuasai oleh para siswa dari konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri dengan kelulusan 75,4 persen dan Level III atau konsentrasi keahlian Kimia Analisis dengan kelulusan 96,8 persen.

Juga, sertifikat Level 1 Siemens Mechatronic Systems Certification Program bagi siswa dari konsentrasi Teknik Mekatronika dengan kelulusan 76,7 persen.

Ditanya tentang serapan, Ening menjelaskan, tahun ini, 89 persen siswa SMK-SMTI Yogyakarta sudah keterima kerja.

Salah satu perusahaan yang dituju adalah PT Toyota Boshoku Indonesia dan PT Astra Daihatsu Motor.

“Kami memberikan pilihan bagi siswa yang ingin melanjutkan kuliah, tapi kurikulum kami tetap ditujukan untuk menghasilkan SDM mumpuni di industri,” jelas dia.

Ening menyebut, SMK-SMTI mengadopsi pendidikan dual system yang ditujukan untuk meningkatkan serapan kerja lulusan di industri.

Caranya adalah dengan melibatkan industri dalam proses pembelajaran dengan menghadirkan guru tamu dari industri secara rutin dan terjadwal.

Hasilnya, lulusan tahun 2021 telah terserap 100 persen dalam jangka waktu 1 tahun setelah kelulusan.

Sementara, lulusan tahun 2022 ini, dalam jangka waktu 5 bulan setelah kelulusan, tercatat telah terserap bekerja, melanjutkan studi maupun berwirausaha sebesar 89,25 persen.

“Sebanyak 83 orang setelah melaksanakan On the Job Training langsung diterima bekerja,” tukasnya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Arus Gunawan mengapresiasi sistem yang digunakan SMK-SMTI Yogyakarta.

“Sistem tersebut terbukti bisa meningkatkan serapan SMK di dunia kerja,” ucap dia.

 

Sedangkan, Natan Uqhi Andhika Resza, lulusan konsentrasi keahlian Teknik Mekatronika mengaku dirinya bisa langsung terjun ke dunia industri sejak tahun 2021, meski dia baru lulus di tahun 2022.

“Saya sudah mulai bekerja di PT Toyota Boshoku Indonesia. Alhamdulillah, sudah mendapatkan gaji dan tidak lagi memberatkan orang tua,” kata Natan.

Dia berharap, banyak siswa SMP yang melirik SMK-SMTI Yogyakarta untuk menjadi tempat studi lanjutannya.

“Keterserapan kami sampai 89 persen, tentunya itu membanggakan bagi saya. Jadi, pilih SMK-SMTI Yogyakarta untuk jadi tempat sekolah biar segera kerja,” ungkapnya sambil tersenyum.