26 Nov 2021

YOGYA, KRJOGJA.com — Ditengah pandemi Covid-19 di Era Globalisasi dan arus persaingan Industri Digital 4.0. SMK SMTI Yogyakarta kembali meluluskan 275 siswa. Sebanyak 188 orang lulusan telah diterima bekerja, sedang 54 orang memilih melanjutkan pendidikan, dan 12 orang berwirausaha. Sehingga saat wisuda lulusan SMK SMTI Yogyakarta sudah terserap sebesar 92,36 persen.

“Membuktikan SMK SMTI Yogyakarta mampu  mencetak SDM yang kompeten dan berdaya saing global sebagai kunci utama mendorong kembali bergeraknya sektor industri, Center of Exellence dan Bertaraf Internasional,” tutur Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI Yedi Sabaryadi dalam sambutannya saat Wisuda Purna Siswa SMK SMTI Yogyakarta  ke-70 Tahun 2021, Selasa (23/11/2021) di JEC.

Pandemi Covid-19 diakui memberikan dampak  signifikan terhadap kinerja industri pengolahan nonmigas. “Industri merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional dan turut memacu pertumbuhan ekonomi, penyumbang terbesar terhadap PDB, dengan kontribusi signifikan setoran pajak, serta membuka peluang dan lapangan pekerjaan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan,” jelasnya.

Pemerintah, lanjut Yedi, bertekad  terus meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional agar lebih produktif dan kompetitif di pasar domestik maupun internasional. “Kementerian Perindustrian telah menetapkan kebijakan pengembangan SDM Industri  dalam Keputusan Menteri Perindustrian No 1009/2021 tentang pengembangan vokasi industri bertaraf global menuju Corporate University, mewujudkan Indonesia sebagai negara industri tangguh,” tegasnya.

Turut hadir Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Restu Yuni Widayati dan Tenaga Ahli BPSDMI Mujiono. “Sekolah Vokasi Industri seperti SMTI ini berdiri sesuai permintaan dan siap bersaing/bekerja dalam pembelajaran dengan dual sistem yaitu belajar teori dan bisa menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan kunci utama sekolah kejuruan,” ucap  Restu Yuni Widayati.

Restu juga mengapresiasi SMK SMTI Yogyakarta yang meraih prestasi membanggakan di Tahun 2021 dengan menduduki Peringkat ke-2 Nasional SMK berdasarkan Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). “Menunjukkan lulusan SMK SMTI Yogyakarta mampu bersaing dengan SMK lain dalam bidang akademik meskipun kurikulumnya dirancang untuk menyiapkan bekerja,” jelasnya.

Sementara Kepala SMK-SMTI Yogyakarta Rr Ening Kaekasiwi ST MP dalam laporannya menyebutkan dari 275 Wisudawan, dari kompetensi keahlian Kimia Industri 121 orang, Kimia Analisis 93 orang, dan Teknik Mekatronika 61 orang. “Mereka telah mengikuti Ujian Sekolah, Uji Kompetensi, lulus untuk semua mata pelajaran yang tercantum pada struktur program kurikulum yang berlaku dan mempunyai kepribadian minimal baik,” jelasnya.

Selain memperoleh ijazah, lulusan juga memperoleh Sertifikat Kompetensi dari BNSP. “Terdapat 3 klaster skema sertifikasi untuk Kimia Industri dan 6 klaster skema sertifikasi untuk Kimia Analisis di LSP P1 SMK SMTI Yogyakarta dengan tingkat kelulusan 94,83 persen,” jelasnya.

Disebutkan Sertifikat Internasional diperoleh dari Vapro Belanda untuk Operator Vapro A dan B (Kompetensi Keahlian Kimia Industri) dengan kelulsan 60,33 persen, Level Ill (Kompetensi Keahlian Kimia Analisis) dengan kelulusan 96,77 persen serta Level 1 Siemens Mechatronic Systems Certification Program (Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika) dengan kelulusan 76,67 persen. “Juga kemampuan bahasa Inggris,” jelasnya menyebutkan tahun ini persentase lulusan yang terserap meningkat.

Lebih lanjut Ening menjelaskan di masa pandemi keterlibatan siswa SMK SMTI Yogyakarta dari kompetensi keahlian Kimia Industri dan Teknik Mekatronika dalam perakitan GeNose C-19 (Alat pendeteksi Covid-19) adalah bukti bahwa kompetensi siswa sebagai produk hasil belajar di sekolah ini sudah link and match dengan kebutuhan industri.

“Desain kurikulum, guru yang kompeten, didukung sarana prasarana yang sesuai kebutuhan industri, mampu memberi kepercayaan dan pengakuan dari industri kepada SMK SMTI Yogyakarta. Dengan pengalaman.dalam merakit GeNose C-19, lulusan dengan mudah dapat diterima bekerja. Suatu kebanggaan pula bagi siswa dan sekolah karena turut berkontribusi pada negara dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.

Ditegaskan  SMK SMTI menjalankan amanat dari BPSDMI Kementerian Perindustrian RI yaitu Menjadi Penyelenggara Pendidikan Kejuruan Industri yang Excellence dan Bertaraf Internasional. “Untuk mewujudkan BPSDMI sebagai Corporate University Kementerian Perindustrian,” tegasnya.

Prosesi wisuda dimulai dari wisudawan berprestasi, kebanyakan sudah bekerja atau on progress juga melanjutkan kuliah. Beberapa kursi wisudawan tampak kosong, karena wisudawan sudah bekerja dan tidak bisa mengikuti seremoni wisuda, dihadiri tamu undangan secara terbatas dengan protokol kesehatan Covid-19. Hadir Pengurus Pusat HASTMA (Himpunan Alumni STMA-SMTI Yogyakarta),  Komite Sekolah. Wisuda juga disiarkan live di Channel YouTube SMK-SMTI Yogyakarta.