12 Oct 2021

Jenjang pendidikan vokasi tengah menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam mengatasi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap bersaing di pasar industri. Oleh karena itu, vokasi industri adalah jenjang pendidikan yang semakin diminati oleh masyarakat.

Peran serta pemerintah dalam mengembangkan pendidikan vokasi telah dilakukan, di antaranya melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) yang diinisiasi oleh Kementerian perindustrian dalam rangka pelaksanaan penerimaan calon mahasiswa perguruan tinggi Politeknik dan Akademi Komunitas berbasis online.

Selain itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga telah mengeluarkan peraturan khusus untuk pendidikan vokasi yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang adanya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pada dasarnya, yang membedakan vokasi industri dengan jenjang pendidikan tinggi lainnya, yakni vokasi industri adalah pendidikan yang mengambil porsi lebih besar pada keahlian terapan dibandingkan dengan penguasaan teori, sehingga mahasiswa/i vokasi industri dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan industri yang tengah berkembang pesat saat ini.

Baca Juga: Mengenal Program Pendidikan Vokasi Industri 

Bagi yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan vokasi industri, maka Anda harus mengetahui juga perbedaan Politeknik dan Akademi Komunitas. Meski keduanya merupakan pendidikan tinggi yang menerapkan pendidikan vokasi, namun terdapat sejumlah perbedaan mendasar. 

Agar tidak salah pilih dalam menentukan perguruan tinggi, ketahui terlebih dahulu perbedaan Politeknik dan Akademi Komunitas beserta keunggulannya masing-masing.

Politeknik

Politeknik dapat disebut sebagai perguruan tinggi yang menerapkan pendidikan vokasi dan dikhususkan pada kesiapan mahasiswa dalam menerapkan keahliannya. Pada satu perguruan tinggi politeknik biasanya terdapat beberapa bidang sekaligus, misalnya kimia, elektro, atau mesin.

Keunggulan Politeknik

1. Beragam Pilihan Program Studi

Politeknik memiliki berbagai macam pilihan program studi sesuai dengan minat dan bakat bakal calon mahasiswa. Dengan adanya banyak program studi pada perguruan tinggi politeknik, maka peserta didik dapat memilih sesuai dengan ketertarikannya, sehingga dapat mempelajari hal yang disukai secara mendalam sekaligus juga meningkatkan kualitas diri (self-improvement).

2. Mendapatkan Bekal Pendidikan Praktik

Politeknik yang menerapkan kurikulum berbasis kompetensi akan menghasilkan SDM dengan keterampilan terapan. Tenaga pengajar profesional dan juga kurikulum yang mengacu pada praktik dibandingkan teori juga akan semakin memantapkan kesiapan mahasiswa setelah lulus dari pendidikan tinggi politeknik. Sehingga bekal yang sudah diajarkan selama menjalani masa pendidikan akan menjadi modal utama dalam menentukan karier ke depannya.

3. Jenjang Karier Terarah

Kurikulum berbasis kompetensi yang diterapkan pada politeknik mengasah kemampuan peserta didik untuk fokus pada penguasaan mendalam terhadap satu bidang tertentu. Hasilnya, para peserta didik akan memiliki pengalaman dalam mengatasi permasalahan selama menjalani masa pendidikan. Hal itu memudahkan untuk menentukan karier setelahnya, perusahaan juga akan lebih mempercayai kompetensi yang dimiliki oleh alumni pendidikan politeknik.

Akademi Komunitas

Akademi Komunitas tidak berbeda jauh dengan pendidikan tinggi Politeknik, hanya saja Akademi Komunitas akan fokus pada keunggulan lokal pada daerah tertentu. Akademi Komunitas menerapkan pendidikan vokasi yang setara dengan diploma satu atau diploma dua. Pentingnya Akademi Komunitas yakni dapat menjawab kebutuhan spesifik di sebuah daerah, sehingga dapat turut membantu dalam memajukan suatu daerah.

Keunggulan Akademi Komunitas

1. Membantu Masyarakat Lokal

Dengan berdirinya Akademi Komunitas di suatu daerah, maka kebutuhan akan SDM yang dapat mengisi kekosongan di daerah tersebut dapat terpenuhi. Hal ini akan mendorong potensi yang dimiliki suatu daerah, baik itu potensi ekonomi, budaya, maupun sosial suatu daerah. Pembelajaran yang spesifik akan kebutuhan suatu daerah juga dapat semakin meningkatkan peluang dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari Akademi Komunitas.

2. Biaya Pendidikan yang Terjangkau

Akademi Komunitas, sebagai alternatif pendidikan tinggi bagi siswa memiliki biaya pendidikan yang lebih terjangkau dibandingkan Universitas atau Institut. Hal ini juga akan menjawab permasalahan masyarakat yang mengalami kendala pembayaran biaya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan beberapa Akademi Komunitas juga membuka kesempatan penerimaan mahasiswa baru secara gratis.

3. Memudahkan Masyarakat untuk Berkuliah

Pemerintah berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan melakukan pemerataan pendidikan di semua daerah. Keberadaan Akademi Komunitas selain sebagai pemenuhan SDM suatu daerah, tetapi juga sebagai cara agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, Akademi Komunitas hadir agar masyarakat dapat melanjutkan pendidikan tanpa mengalami kendala pembiayaan maupun karier setelah lulus.

Baik Politeknik atau Akademi Komunitas sebagai pendidikan vokasi hadir untuk menciptakan SDM yang unggul di bidangnya serta menjawab kebutuhan masyarakat dalam menghadapi perkembangan industri. Program vokasi yang mengutamakan competent-based juga tidak hanya melahirkan lulusan yang mengandalkan hard-skill, namun juga soft-skill untuk memecahkan permasalahan suatu bidang industri.

Terlebih lagi, vokasi industri adalah solusi dalam melahirkan SDM yang kompeten di tanah air, apalagi kehadiran SDM tersebut tengah dibutuhkan sejak pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tenaga kerja lokal yang terampil dan cekatan dituntut untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja asing guna memenuhi industri dalam negeri dan juga luar negeri.